Sebelumnya, Disney mengangkat kisah Maleficent, tokoh antagonis dalam dongeng Sleeping Beauty.
Seperti Maleficent, Cruella merupakan karakter antagonis yang juga menarik bagi para penggemar.
Ia dikenal sebagai karakter yang sangat modis, jahat dan sedikit gila, namun belum pernah ada kisah yang menjelaskan masa lalunya dan cerita di balik setiap perbuatannya.
Cruella de Vil dalam novel dan film animasi klasiknya diceritakan sebagai sosok yang cerdas namun licik, tetapi juga modis, manipulatif dan tentunya sedikit gila.
Ia mencakup semua kualitas karakter yang dapat membuat penonton membenci sekaligus menyukainya.
Melihat kisah dibalik karakter dan mengeksplor hal-hal yang membuatnya menjadi tokoh antagonis merupakan pengalaman yang menyenangkan, terlebih penonton diajak menelusuri cerita Cruella sebelum ia benar-benar menjadi sosok jahat Cruella.
Kisahnya pun dibungkus sutradara Craig Gillespie menggunakan alur maju dan didukung dengan eksposisi yang lugas serta disisipi humor yang sedikit gelap.
Dari kisahnya, penonton bisa melihat bagaimana seseorang terbentuk karena pengalaman-pengalaman masa lalu yang mereka alami, bagaimana mereka bisa memilih untuk hancur saat dihadapkan pada tekanan atau bangkit.
Emma Stone sebagai tokoh utama pun tak diragukan lagi kemampuannya merepresentasikan sosok wanita muda dan kerapuhan serta ketangguhannya.
Terdapat beberapa adegan yang menampilkan close-up dan monolog Cruella dengan begitu cruel (kejam).
Di sisi lain, penampilan Emma Thompson sebagai Baroness sangat mencuri perhatian.