“Kami sudah siapkan sarana dan prasarana untuk mengeksekusi jika ada terjadi kebakaran,” tegasnya.
Kecamatan Bati-Bati, sambung dia, merupakan wilayah berpotensi tinggi terjadinya kebakaran lahan.
Tercatat Kecamatan Bati-Bati pada tahun 2019-2020, papar dia, dengan kejadian Karhutla terbanyak di Kabupaten Tanah Laut.
“Berdasarkan data sebanyak 479 hektare lahan terbakar pada tahun 2019 dan 52 hektare lahan di 2020,”terangnya.
Terpisah, Sekretaris Camat Kecamatan Bati-Bati Rudiansyah mengungkapkan, tidak hanya permasalahan titik api yang ditimbulkan oleh alam, namun yang paling besar adalah faktor kelalaian manusia.
“Upaya untuk penurunan angka yang terjadi di Bati-Bati diharapkan setiap desa menyiapkan alat untuk melakukan lpemadaman api,”ujar Rudiansyah.
Turut hadir pada rapat koordinasi unsur Forkopimda, SKPD terkait, para Camat, para pemangku wilayah dunia usaha serta para tamu undangan.
Tanaman Bundung
Dikutip dari Wikipedia, tanaman bundung atau mensiang atau wlingi (Actinoscirpus grossus) adalah sejenis rumput anggota suku teki-tekian (Cyperaceae) yang sering dimanfaatkan sebagai bahan anyam-anyaman.
Rumput ini tumbuh di paya dan rawa-rawa. Di sejumlah daerah di Kalimantan tanaman ini disebut bundung.
Rumput yang berumpun kuat, tegak, beranak banyak, dengan geragih panjang yang berujung pada sebuah umbi kecil; batang menyegitiga tajam dengan sisi-sisi yang mencekung, berambut halus, 80-200 cm × 5-10 mm.

Daun-daun dalam roset, seperti garis, 50-80 cm × 0,5-3 cm, sebelah bawah menyegitiga hingga melekuk dalam, sebelah atas melekuk dangkal dengan ujung datar dan sangat runcing, tepinya berambut tajam.