WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN-Drakor Joseon Exorcist baru tayang episode pertama sudah menuai kecaman dan mengalami penurunan rating untuk episode keduanya.
Episode pertama tayang pada Senin (22/3/2021) memperoleh rating nasional rata-rata 5,7 dan 8,9 persen.
Sementara untuk episode keduanya tayang Selasa (23/3/2021) memperoleh rating nasional rata-rata 4,5 dan 6,9 persen.
Dilansir dari Soompi, dikutip Rabu (24/3/2021), meskipun “Joseon Exorcist” dimulai dengan kuat dengan rating 5,7 dan 8,9 persen, drama tersebut menjadi sasaran reaksi dari orang-orang yang mempermasalahkan penggunaan alat peraga China dalam sebuah adegan di episode perdana dan mengklaim bahwa itu adalah distorsi sejarah Korea.
Banyak penonton Korea menilai adegan-adegan yang membawa budaya China tidak sesuai dengan budaya asli Korea, terlebih lagi latar dramanya adalah di zaman Kerajaan Joseon.
Dikutip dari beberapa sumber lain, situasi kian memanas setelah sponsor drama ini mundur dan membatalkan kerja sama.

Adegan Kontroversi
Drama ini menampilkan adegan kontroversi yang membuat rakyat Korea Selatan menolak drama tersebut.
Di antaranya adalah adegan setelah serangan mayat hidup di Joseon, Pangeran Chungnyeong diminta menemui Yo Han sang pengusir setan di perbatasan Ming.
Adegan menjamu Yo Han atau pengusir setan dari barat dan Marco sang penerjemah, terdapat mooncake dan telur pidan khas Cina.
Ada juga properti lain seperti botol minuman keras yang terlihat seperti bergaya Cina.
Hal ini memicu respon dari penonton yang menyayangkan Joseon Exorcist seperti sedang mengubah sejarah Korea.