Namun bukannya menyerahkan, SA malah semakin nekat dan mengajukan permintaan disediakan sebagai motor. Nekatnya lagi, SA ingin membawa sandera bersamanya dengan motor yang dimintannya itu.
Mengetahui gelagat pelaku ingin kabur dan tetap membawa sandera, salah satu anggota Briptu Maulana Arifin mengatakan kepada SA agar tidak membawa anak orang.
Rupanya ucapan ini malah membuat SA emosi hingga melepaskan tembakan ke arah Briptu Maulana. Beruntung berhasil dihindari, sehingga tidak berakibat fatal.
Mendengar tembakan itu, personel lainnya, Bripka Agus Lailianor, yang posisinya hanya beberapa meter langsung mengarahkan tembakan kepada tersangka SA.
Tembakan ini justru dibalas SA dengan tembakan pula ke aras Briptu Agus. Hingga terjadilah baku tembak.
Pria 45 tahun itu akhirnya jatuh tersungkur setelah mendapat tiga tembakan di badannya.
Tersangka kemudian dilarikan ke RSUD Pambalah Batung, Amuntai. Namun beberapa saat setelah menjalani tindakan medis, SA dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit. (edj)
Editor: Erna Djedi