WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Penumpang dan sopir angkutan darat jurusan Banjarmasin ke daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalimantan Selatan (Kalsel) dan sebaliknya mengeluhkan kondisi krodit di jembatan Salim, yang berada di perbatasan Astambul-Mataraman, Jl A Yani Km 55 Kabupaten Banjar.
Pasalnya masih sering terjadi kemacetan arus lalulintas ketika mau lewat Jembatan Matraman (sekitar 55 kilometer dari Banjarmasin) tersebut, tutur beberapa sopir taksi dan penumpang jurusan Banjarmasin – Banua Anam Kalsel itu, Sabtu (20/2/2021).
“Kami tadi dari Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel mau ke Banjarmasin antre sekitar setengah jam untuk lewat Jembatan Matraman,” ujar seorang sopir taksi angkutan penumpang umum jurusan tersebut.
Padahal menurut dia, kalau dua-duanya jembatan (jembatan darurat dan yang baru selesai pembangunannya) Mataraman terbuka untuk lintasan mobil, terutama buat angkutan penumpang umum arus lalulintas kemungkinan tidak akan macet.
“Tetapi oleh karena cuma jembatan darurat yang berfungsi, maka kemacetan tidak dihindari manakala arus lalu lintas lagi padat,” ujar sopir taksi, yang diakui juga oleh seorang penumpang umum jurusan Banjarmasin – Banua Anam Kalsel atau sebaliknya.
Sebelumnya anggota Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan H Ardiansyah SHut mengharapkan, agar pilah berwenang memungsikan Jembatan Matraman yang sudah selesai pembangunannya.
“Jadi kalau dua-duanya Jembatan Mataraman itu berfungsi kemungkinan dapat mengurangi kemacetan arus lalulintas,” ujar wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan HST itu.