Kongo Laporkan Dua Lagi Kasus Ebola, Telat Ditangani Bisa Berakibat Fatal

    Virus Ebola disebarkan melalui kontak langsung darah atau cairan tubuh pengidap seperti urine, tinja, air liur, serta air mani, dengan hidung, mata, mulut, atau luka terbuka pada orang sehat.

    Masih mengutip dari HaloDoc, Ebola lebih sulit didiagnosis karena tanda dan gejala awalnya terkadang menyerupai malaria atau tifoid. Dokter akan mendiagnosis Ebola dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang di laboratorium untuk mengidentifikasi virus, seperti:

    Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan untuk menyembuhkan Ebola. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk mendukung kekebalan tubuh pengidap dalam memerangi virus.

    Beberapa langkah penanganan Ebola, antara lain, Pengidap Ebola wajib dirawat di ruang rawat intensif yang terisolasi.
    Terapi oksigen untuk mempertahankan kadar oksigen darah yang optimal.

    Kemudian, Terapi cairan infus dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit. Terapi untuk mengatasi infeksi sekunder yang dapat terjadi. Transfusi darah jika terdapat perdarahan.

    Komplikasi Ebola yang dapat timbul, antara lain kegagalan organ hati, gangguan penglihatan, infeksi pada testis, serta kematian.

    Pencegahan terpenting adalah dengan mencegah penularan virus Ebola, salah satunya adalah dengan tidak bepergian ke negara-negara di Afrika saat Ebola sedang mewabah. (ant/edj)

    Editor: Erna Djedi

    Baca Juga :   Viral Tangan Anak Kecil Tersangkut di Kolam Renang, Korban Meninggal Dunia

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI