WARTABANJAR.COM, SYDNEY – ExxonMobil Corp pada Rabu mengatakan, akan menutup kilang Altona yang berusia 72 tahun di Australia, kilang terkecil di negara itu, dan mengubahnya menjadi terminal impor bahan bakar karena kilang kesulitan dengan permintaan yang rendah.
Keputusan perusahaan minyak AS itu akan meninggalkan Australia dengan hanya dua kilang, setelah BP Plc memutuskan untuk menutup fasilitasnya di Kwinana pada April. Sementara itu, Ampol Ltd masih meninjau masa depan kilangnya di Lytton.
“Keputusan ExxonMobil untuk menutup kilang Altona di Victoria sangat mengecewakan,” kata Angus Taylor, menteri energi dan pengurangan emisi Australia, dalam sebuah pernyataan.
Penguncian dan pembatasan global pada perjalanan internasional karena pandemi virus corona telah memangkas permintaan, membuat kilang minyak bergulat dengan kerugian. Exxon mengatakan mengambil keputusan karena tidak lagi ekonomis untuk melanjutkan kilang.
Australia telah menawarkan paket keamanan bahan bakar senilai 2,3 miliar dolar Australia (1,8 miliar dolar AS) untuk mengatasi kesulitan keuangan yang dihadapi kilang. Hanya Viva Energy, operator dari apa yang akan menjadi kilang minyak terbesar yang tersisa di Australia pada April, yang menerima.
Taylor mengatakan penutupan kilang Exxon tidak akan berdampak negatif pada kepemilikan bahan bakar Australia. Kilang Altona mempekerjakan sekitar 300 orang. (ant)
Editor: Erna Wati