WARTABANJAR.COM, CHICAGO – Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), seiring dengan kenaikan kembali perak, setelah anjlok pada hari sebelumnya sehingga mengalami jenuh jual (oversold) terbantu oleh harapan langkah-langkah stimulus global yang dapat mendorong peningkatan permintaan logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, merangkak naik 1,7 dolar AS atau 0,09 persen menjadi ditutup pada 1.835,10 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (2/2/2021), emas berjangka anjlok 30,5 dolar AS atau 1,64 persen menjadi 1.833,4 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 13,6 dolar AS atau 0,74 persen menjadi 1.863,90 dolar AS pada Senin (1/2/2021), setelah terangkat 9,10 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.850,30 dolar AS pada Jumat (29/1/2021), dan jatuh 7,7 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.841,20 dolar AS pada Kamis (28/1/2021).
Investor mengoreksi posisi mereka dengan membeli emas setelah sesi perdagangan yang berayun liar, dengan bereaksi melakukan serbuan awal ke emas sebagai tempat berlindung yang aman dalam menanggapi volatilitas di pasar perak.
Perak juga menguat pada Rabu (3/2/2021), setelah penurunan tajam dari puncak hampir delapan tahun yang didorong oleh kegilaan pembelian yang diilhami media sosial.
Pergerakan baru-baru ini telah menarik banyak minat baru pada perak, “bukan hanya investor Reddit, tetapi juga orang-orang di luar sana yang melihat perak sebagai aset yang undervalued,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, seperti dikutip Reuters