WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Masrani (60) harus hidup sebatang kara. Menempati rumah yang kondisinya sudah reyot dan tak layak huni di Jalan Pasar Lama Gang Ambon RT 1 Banjarmasin.
Pantauan wartabanjar.com, bangunan dinding rumahnya sudah lapuk. Bagian atap rumah juga sudah bolong, bahkan sebagian bisa menembus ke langit-langit. Bagian lantai rumah hanya beralaskan tanah.
Terlebih saat hujan mengguyur Banjarmasin ditambah air pasang, Masrani harus mengungsi ke teras rumah warga sekitar untuk berteduh. Dirinya tidak memiliki anggota keluarga.
“Sudah lawas (lama) hidup sorangan (sendiri), kadada (tidak ada) keluarga, hendak memperbaiki rumah tetapi tidak ada duitnya, makan ja sakit, gawian (kerjaan) terkadang ada dan terkadang kadada (tidak ada),” katanya, lirih, Sabtu (2/1/2021).
Warga sekitar, Husaini mengaku sangat prihatin melihat kondisi Masrani. Warga sekitar pun berinisiatif untuk membantu mengurangi penderitaan yang dialami Masrani, namun kemampuan warga sekitar juga terbatas.
“Mun (kalau) kami hanya seadarnya ja kawa (bisa) membantu, yang lebih berhak itu pemerintah,” kata Husaini.
Husani pun berharap, adanya uluran tangan dari orang-orang berkantong tebal, dan untuk pemerintah jangan sampai menutup mata dan telinga, di saat warganya masih ada hidup dibawah garis kemiskinan. (Why)
Editor : Hasby