WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Berawal dari menjadi penyanyi live diiringi musik disk jockey di event-event, Okthary Sasa tertarik menjadi Disk Jockey (DJ). Perempuan kelahiran 12 Okotober itu pada 2017 masuk ke salah satu sekolah DJ di Banjarmasin.
“Jujur, sebelumnya tidak pernah terbayangkan untuk menjadi seorang DJ,” katanya kepada Wartabanjar.com, Minggu (6/12/2020).
Kini perempuan yang lebih dikenal dengan nama DJ Thary itu sudah kian populer mengisi event-event di Kalsel. Honor sekali tampil mulai Rp 5 juta sampai Rp 15 juta, biasanya tampil dua hari, dan satu harinya paling lama tampil durasinya dua jam.
“Thary memutuskan untuk ambil job event saja, tidak resident di klub-klub malam, karena Thary tidak mau bekerja kontrak, beban. Kalau Cuma tampail dievent terserah kita mau ambil atau nggak dulu jobnya,” jelasnya.
Biasanya bagi yang ingin dirinya tampil disebuh event, bisa langsung menghubunginya melalui akun instagram @Thary_maurettha21, kemudian melalui nomor whatapp.
Thary banyak mendapatkan pengalaman selama menggeluti DJ. Disinggung kadang kesan fdj dipandang sebelah mana, menurutnya pandangan demikian tidaklah masalah baginya.
“Karena menurut aku, image itu dari diri kita sendiri yang bangun didalam pekerjaan kita, bukan image pekerjaan kita dibangun kedalam diri kita,” imbuhnya.
Dia menambahkan, kalau upaya dalam mengubah image itu sebenarnya tidak ada, tetapi dirinya berupaya keras membangun image diri sendiri yang dibawa dalam pekerjaan yang digelutinya sekarang.
Dicontohkannya, kalau dari sebelum menjadi dj memang tidak bisa menikmati dugem dan lainnya ketika menjadi dj bukan berarti sah-sah saja melakukan dugem. “Kembali lagi ke diri kita sendiri,” pungkas Dj Thary. (has)