WARTABANJAR.COM, SEOUL – KBRI Seoul untuk pertama kalinya menggelar kegiatan diplomasi batik terpadu.
Kegiatan yang terdiri dari Batik Business Matchmaking, Batik Fashion and Talk show, dan Instagram live Batik Hunting yang dilaksanakan secara daring tersebut, dihadiri tidak kurang dari 6.500 peminat.
Dengan tema Buy batik, wear the art, respect the artist kegiatan tersebut berhasil meraih transaksi lebih dari 1 milyar rupiah.
Dalam sambutannya Dubes RI untuk Korea Selatan menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 telah berdampak pada livelihood usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Batik.
Baca Juga : Kemenag Terbitkan Panduan Ibadah Natal 2020, Tekankan Protokol Kesehatan
Turunnya omset para pengrajin perlu ditanggulangi dengan upaya yang lebih kreatif dari berbagai kalangan seperti promosi daring yang dilakukan oleh KBRI Seoul.
Siaran pers KBRI Seoul menyebutkan, dalam kegiatan ini, KBRI juga menggandeng Yayasan Batik Indonesia (YBI), dua desainer kenamaan, Novita Yunus dan Ai Syarif serta Puteri Indonesia 2020 untuk membantu pengrajin batik yang terkena dampak pandemi Covid-19.
Tidak hanya melakukan pendekatan penjualan secara retail tetapi juga mengupayakan tercapainya penjualan dengan sistem contract sales.
Turut menyampaikan pesan khusus dalam kegiatan tersebut adalah Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto beserta Yanti Airlangga, Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia (YBI).
Baca Juga : Di Tengah Pandemi, PSSI Sukses Gelar Training Centre Gala Siswa
Selain mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul tersebut, Menko Airlangga juga sampaikan bahwa langkah ini merupakan salah satu langkah strategis dukungan Perwakilan RI untuk memulihkan ekonomi nasional.